penikaman wanita di Hotel Solo: Open BO dengan Motif Kuasai Harta

ilustrasi pembacokan

Solo, Jawa Tengah – Hari Jumat, 13 Oktober 2023, akan selalu diingat sebagai hari mengerikan bagi seorang wanita yang berinisial D, ketika dia menjadi korban penikaman brutal di sebuah kamar hotel di Banjarsari, Solo. Kejadian ini telah menggemparkan masyarakat setempat dan memunculkan berbagai pertanyaan tentang motif di balik tindakan sadis ini.Korban saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Solo, setelah mengalami luka tusuk di leher sebelah kanan.

Penikaman ini meninggalkan bekas luka fisik yang akan selamanya diingat oleh korban, keluarganya, dan masyarakat Solo yang mengikuti perkembangan kasus ini dengan cemas.Motif penikaman ini menjadi lebih terang ketika identitas pelaku terungkap. Pelaku, yang juga berinisial D, telah dikenal korban melalui aplikasi kencan online. Namun, yang membuat kasus ini semakin kompleks adalah motif tersembunyi yang melatarbelakangi peristiwa tragis ini.

Kombes Pol Iwan Saktiadi, Kapolresta Solo, mengungkapkan bahwa pelaku dengan sengaja memesan jasa Booking Online (BO) kepada korban, dengan niat yang jelas untuk menguasai harta korban. Penyelidikan polisi mengungkapkan bahwa pelaku mengatur pertemuan dengan korban setelah berkenalan melalui aplikasi kencan online.

Pertemuan itu pada awalnya berjalan dengan cukup normal, meskipun pelaku dan korban sepakat untuk melakukan hubungan seksual. Namun, saat korban lengah, situasi berubah drastis. Penikaman brutal terjadi tanpa ada peringatan atau tanda-tanda sebelumnya.Menurut Kombes Pol Iwan Saktiadi, “Saat setelah mereka melakukan hubungan seksual, tersangka pergi ke kamar mandi dan menunggu kesempatan untuk melancarkan aksinya. Saat korban lengah, peristiwa penusukan terjadi.

Kami berhasil menangkap tersangka di lokasi kejadian.”Keterangan dari saksi-saksi yang dihimpun oleh kepolisian juga menunjukkan bahwa pelaku dan korban hanya berada sebentar di dalam kamar hotel sebelum terjadi penikaman mengerikan tersebut. Kondisi tersebut semakin mengejutkan, mengingat kebrutalan tindakan pelaku.Kombes Pol Iwan Saktiadi menambahkan, “Menurut keterangan saksi, mereka hanya berada di dalam kamar hotel sekitar 15 menit. Tiba-tiba, sekitar pukul 11.30 hingga 11.45, terdengar teriakan korban meminta tolong. Ini terjadi setelah hubungan seksual selesai.”Penting untuk dicatat bahwa sebelum terjadi penikaman, tidak ada negosiasi, pertengkaran, atau tanda-tanda bahwa sesuatu tidak beres antara pelaku dan korban. Penikaman terjadi begitu saja, meninggalkan banyak pertanyaan tanpa jawaban.

Kombes Pol Iwan Saktiadi juga menjelaskan bahwa berdasarkan bukti yang ada, pihak berwenang menyimpulkan bahwa penikaman ini terencana dengan baik oleh pelaku. Pelaku membawa pisau yang digunakan untuk menyerang korban sejak awal.”Menggunakan pisau yang disiapkan di tasnya, pelaku tiba-tiba menyerang korban. Semua bukti menunjukkan bahwa tindakan ini sudah direncanakan sebelumnya,” jelasnya.Kasus ini telah mengejutkan masyarakat Solo, dan masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Motif sebenarnya di balik tindakan pelaku masih menjadi misteri, dan penyelidikan polisi terus berlanjut untuk mengungkap fakta-fakta yang lebih jelas.Sementara korban melanjutkan perjuangannya untuk pulih dari luka-lukanya, masyarakat Solo dan masyarakat luas terus berharap agar keadilan ditegakkan dan pelaku dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku.

Kejadian ini juga mengingatkan kita semua tentang pentingnya keamanan dan waspada saat berkenalan dengan orang asing melalui aplikasi kencan online atau dalam situasi lainnya. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa tidak selalu bisa mempercayai seseorang hanya berdasarkan tampilan atau informasi yang diberikan secara daring, dan keselamatan pribadi harus selalu menjadi prioritas utama.