Mayor Jenderal Ghassan Alian dari IDF (Israel Defense Forces) dengan tegas mengutuk serangan Hamas ini, menyebutnya sebagai kesalahan besar yang membuka “gerbang neraka” di Jalur Gaza. Israel merespons dengan peluncuran serangan udara intensif, yang mengincar situs-situs militer di Gaza. Lebih dari 200 orang, sebagian besar militer Hamas, dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.
Serangan ini merupakan krisis terbesar di wilayah tersebut sejak pertempuran selama 10 hari pada tahun 2021. Kedua belah pihak telah mengalami kerugian yang signifikan, dan dampaknya terhadap warga sipil Palestina dan Israel sangat mengkhawatirkan.