Dalam pidatonya, Imam mengungkapkan penyesalannya karena situasi ini telah mencemari nama baik Ponorogo. Dengan tulus hati, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Sekolah SMPN 1 Ponorogo dan meminta maaf atas kegaduhannya. Imam kemudian menyerahkan surat pengunduran diri tersebut kepada Bupati Sugiri Sancoko.
Pengunduran diri Imam Mujahid ini mendapat apresiasi dan penghargaan dari Bupati Sugiri Sancoko, yang menganggapnya sebagai langkah luar biasa. Ia melihat tindakan Imam sebagai bukti keberanian yang jarang ditemui di Ponorogo, dan itu bisa menjadi contoh dan pembelajaran bagi semua orang.
Sebelumnya, isu penarikan sumbangan ini mencuat di media sosial, dengan 288 siswa diwajibkan untuk menyumbang sejumlah uang yang signifikan. Dana tersebut direncanakan untuk pembelian peralatan musik senilai Rp 94.080.000, mobil baru senilai Rp 265 juta, dan 34 unit komputer senilai Rp 195.500.000. Total biaya yang dibutuhkan mencapai Rp 554.580.000 setelah dikurangi penjualan mobil lama senilai Rp 45.000.000.