Penyelidikan Kematian Anak Perwira TNI AU: Dari 18 CCTV, Hanya 4 Titik CCTV yang Merekam Korban

ilustrasi terbakar

Pemeriksaan Terhadap 10 Orang Saksi

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Simarmata, memimpin tim penyelidik yang aktif bekerja dalam kasus tragis kematian anak perwira menengah TNI AU yang tewas terbakar di Pos Spion Ujung Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma pada Ahad, 24 September 2023. Dalam upaya mengungkap kebenaran, tim tersebut telah meminta keterangan dari 10 orang saksi yang dianggap memiliki informasi penting dalam kasus ini.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Anak Pamen TNI AU yang Tewas Terbakar, Ditemukan Jelaga dalam Saluran Pernafasan

Identifikasi dan Klarifikasi Terhadap Saksi

Tim penyelidik melakukan langkah-langkah penting untuk memahami konteks kematian anak perwira tersebut. Mereka telah melakukan identifikasi dan klarifikasi terhadap 10 orang saksi, yang terdiri dari ibu dan ayah korban, wali kelas, guru BK, dan 4 teman kelas korban. Selain itu, petugas keamanan atas nama Sasono Bayu Aji dan anggota POM Angkatan Udara yang sedang piket pada saat kejadian juga dimintai keterangan. Proses ini merupakan bagian penting dari upaya penyelidikan.

Tantangan dalam Menganalisis CCTV

Pihak kepolisian tidak tinggal diam dalam mengumpulkan bukti-bukti yang mungkin bisa mengungkap fakta-fakta penting dalam kasus ini. Tim penyelidik telah memeriksa 18 titik CCTV di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Namun, hasil analisis mengungkap bahwa hanya 4 titik CCTV yang merekam korban, baik sebelum maupun setelah kejadian. Dalam keadaan yang lebih mengejutkan, CCTV yang berada di posisi yang seharusnya mengarah langsung ke TKP ternyata tidak berfungsi. Kendala teknis seperti ini menjadi salah satu tantangan dalam penyelidikan ini.

Baca juga: Misteri Kematian Anak Perwira TNI AU Terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma: Fakta-fakta yang Mencengangkan

Koordinasi dengan Ahli Psikologi Forensik

Dalam upaya untuk memahami secara lebih mendalam apa yang mungkin terjadi dalam kasus ini, polisi akan melakukan koordinasi dan berbagi data serta informasi hasil penyelidikan dengan tim dari Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR). Ini merupakan langkah yang penting dalam konteks autopsi psikologi, yang akan memberikan wawasan tambahan tentang keadaan psikologis korban sebelum peristiwa misterius ini terjadi. Semua langkah ini diambil untuk membawa kasus ini ke arah kebenaran yang sesungguhnya.