Romy mengungkapkan bahwa dalam pertemuan terakhir, ketua ormas tersebut bersama dengan pihak pemerintah setempat dan aparat keamanan seperti TNI/Polri sudah mencapai solusi. Namun, oknum dalam ormas tersebut tetap berkeras ingin mengelola area parkir di outlet Mie Gacoan dengan alasan anggotanya perlu makan.
Manajer Mie Gacoan ini juga menegaskan bahwa pihaknya merasa khawatir atas tindakan premanisme yang terjadi. Mie Gacoan bahkan sempat terpaksa tutup sementara akibat aksi ormas tersebut, terutama saat akan menutup pesanan pada suatu waktu.
Dalam kasus serupa sebelumnya, Mie Gacoan telah melaporkan ormas yang meresahkan ini ke Polsek Medan Kota karena terdapat insiden pelemparan batu dan botol yang mengakibatkan kerusakan pada gedung outlet tersebut. Insiden itu terjadi pada tanggal 10 Juli, sebelum grand opening outlet. Pihak Mie Gacoan berharap agar tindakan semacam ini dapat ditangani oleh pihak berwenang.