Naluri Keibuan Tak Terpadam: Ketegangan dan Keharmonisan dalam Perjalanan Keluarga Nursyah, Indah Permatasari, dan Arie Kriting

arie kriting dan indah permatasari (tangkapan layar instagram arie kriting)

JAKARTA – Kisah keluarga Nursyah, Indah Permatasari, dan Arie Kriting menjadi sorotan hangat di media. Meski awalnya Nursyah pernah menyatakan bahwa ia tak lagi menganggap Indah sebagai anaknya, namun perasaan tersebut kontras dengan keinginannya untuk merawat cucunya yang merupakan buah cinta dari pernikahan Indah dan Arie.

Detail menarik ini terungkap dalam sebuah wawancara di akun YouTube keluarga Anang Hermansyah, di mana Nursyah menjadi bintang tamu. Dalam momen itu, Nursyah memaparkan perasaannya dengan jujur. Meski telah mengambil jarak sebagai orang tua Indah, namun naluri keibuan dalam dirinya tetap kuat. Ia mengakui bahwa ia ingin menjaga cucunya, memberikan cinta dan perhatian, terutama saat Indah tengah berjuang dalam dunia pekerjaannya.

Bacaan Lainnya

“Kalaupun dikasih, saya yang rawat itu anak,” tutur Nursyah dengan tulus di dalam video tersebut. Pernyataan tersebut mencerminkan kompleksitas perasaan seorang nenek yang tak ingin melihat cucunya terlalu lelah akibat rutinitas yang padat.

Terkait dengan ungkapan tersebut, Arie Kriting, suami Indah, menunjukkan tanggapannya yang bijak dan penuh pengertian. Ia secara terbuka mengungkapkan rasa senangnya ketika mengetahui bahwa mertuanya ingin membantu meringankan beban Indah dalam mengurus sang buah hati.

“Saya nonton juga podcast-nya kak Ashanty,” ujar Arie Kriting baru-baru ini. “Saya sih ya, kalau misalnya ada cara untuk menjembatani itu semua, saya pasti dengan senang hati melakukannya,” lanjutnya dengan tulus. Ungkapan Arie ini mencerminkan kematangan emosional dan komitmen dalam menjaga harmoni keluarga, serta memberikan dukungan terbaik bagi peran Indah sebagai ibu.

Kisah yang menggambarkan konflik emosional dan tekad untuk mempertahankan hubungan keluarga ini menarik perhatian banyak orang. Hal ini mengingatkan kita akan kompleksitas hubungan di dalam sebuah keluarga dan bagaimana perasaan, baik itu rasa sayang atau keinginan untuk membantu, bisa tetap hadir meskipun dalam dinamika yang rumit.